Bidang Peningkatan Kualitas Akademik

Bidang Peningkatan Kualitas Akademik


SMAN 93

Tuesday, January 18, 2011

Sanksi Finansial Bagi PTN Bandel!

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memberikan sanksi finansial bagi perguruan tinggi negeri (PTN) yang masih berencana menyelenggarakan seleksi mandiri sebelum pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Namun sebelumnya, pemerintah akan menempuh upaya dialog untuk mencari solusi.

"Nanti kita ajak bicaralah PTN-PTN itu. Tetapi, kalau mau pakai cara yang paling gampang, ya, sanksi finansial itulah," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai rapat kerja dengan Komisi X DPR-RI, Senin (17/1/2011), di Jakarta.

Dalam rapat kerja itu anggota Komisi X DPR-RI Raihan Iskandar mendesak agar pemerintah memberikan sanksi tegas pada PTN-PTN yang bersikeras melaksanakan seleksi mandiri sebelum SNMPTN.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Djoko Santoso mengaku telah memberikan peringatan keras kepada PTN agar mematuhi aturan yang ada.

"Mereka sudah menurut dan sekarang tidak ada lagi yang menggelar seleksi mandiri sebelum SNMPTN," ujarnya.

Terkait jalur mandiri PTN itu, Nuh mengatakan, pihaknya pada 2012 berencana menghapus jalur mandiri yang kerap dianggap sebagai penyebab mahalnya biaya pendidikan di PTN. Saat ini Kemdiknas tengah menyiapkan struktur dan porsi anggaran, khususnya di perguruan tinggi.

Nuh mengatakan, selama ini sumber anggaran PTN berasal dari mahasiswa (SPP dan sumbangan), pemerintah, dan kerja sama dengan mitra (penelitian, industri, dan pemerintah daerah). Untuk menaikkan sumber pendapatan, biasanya PTN akan menaikkan uang SPP, sumbangan, atau melalui jalur mandiri. Mulai 2012, Mendiknas berharap langkah ini tidak akan dilakukan lagi karena PTN didorong untuk menambah pendapatan melalui peningkatan kerja sama penelitian atau dengan industri dan pemerintah daerah.

"Kalau porsi kerja sama penelitian dan industri ini bisa naik, pemerintah akan menaikkan insentif. Tetapi, kalau pendapatan perguruan tinggi bertambah dari uang mahasiswa, insentif dari pemerintah akan dikurangi. Tujuannya, agar teman-teman bersemangat menambah kerja sama dengan mitra," kata Nuh.

Nuh mengaku yakin, pihaknya memiliki anggaran yang cukup untuk memberikan insentif kepada PTN yang berprestasi itu.

"Kenapa kami berani beri insentif itu? Ada kenaikan anggaran fungsi pendidikan Rp 40 triliun. Sekarang kan Rp 248 triliun. Pada tahun 2012 menjadi Rp 284 triliun. Kenaikan itu akan kita sisihkan sebagian untuk memberi model insentif itu," ujarnya.

Ujian Masuk PTN 31 Mei dan 1 Juni 2011


Ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2011 akan dilaksanakan serentak pada 31 Mei dan 1 Juni 2011. Selain seleksi masuk melalui ujian tertulis, ada pula jalur undangan yang dulu bernama penelusuran minat dan kemampuan.

Sebanyak 60 perguruan tinggi negeri akan menerima mahasiswa baru melalui jalur undangan.

”Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur ini berdasarkan prestasi akademik dengan melihat nilai rapor dan prestasi-prestasi lain, termasuk nilai ujian nasional,” kata Ketua Umum Panitia SNMPTN Herry Suhardiyanto kepada wartawan, Rabu (12/1), di Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.

Hadir dalam konferensi pers tersebut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Djoko Santoso, dan Ketua Majelis Rektor PTN Musliar Kasim.

Karena ujian nasional (UN) menjadi pertimbangan, siswa yang tidak lulus UN akan kehilangan kesempatannya meski sudah mendapat undangan.

Untuk mengisi kursi kosong tersebut, perguruan tinggi negeri (PTN) diberi kesempatan mengisinya dari hasil seleksi mandiri yang ditetapkan berjumlah 40 persen dari total daya tampung mahasiswa baru.

”Makanya, seleksi mandiri itu didorong setelah SNMPTN,” kata Herry.

Direktur Jenderal Dikti Djoko Santoso mengatakan, pada tahun ini diperkirakan akan ada 800.00 pendaftar yang memperebutkan sekitar 200.000 di 60 PTN peserta SNMPTN.

Calon mahasiswa yang mendaftar diperbolehkan memilih dua PTN dan tiga program studi di setiap PTN. Dari 200.000 total daya tampung PTN tahun ini, sekitar 120.000 di antaranya akan diterima melalui jalur tertulis dan keterampilan dan jalur undangan. Sisanya, PTN diperbolehkan melakukan seleksi melalui jalur mandiri.

Teguran

Terkait dengan sejumlah PTN yang hendak melaksanakan seleksi mandiri sebelum SNMPTN, Herry mengatakan, tidak bisa menjatuhkan sanksi apa pun selain teguran dari Kementerian Pendidikan Nasional. ”Kami pada posisi mengimbau dan mengajak para rektor agar bersedia memenuhi jadwal SNMPTN,” ujarnya.

Sementara biaya pendaftaran untuk jalur undangan sebesar Rp 175.000 per pelamar dan biaya pendaftaran jalur ujian tertulis/keterampilan sebesar Rp 150.000 (kelompok IPA atau IPS) dan Rp 175.000 (kelompok IPC) serta Rp 150.000 untuk ujian keterampilan per peserta untuk setiap ujian.

”Calon mahasiswa atau orangtua bisa mengakses situs SNMPTN untuk mendaftar di mana saja melalui jaringan internet. Pembayarannya juga bisa secara online di seluruh jaringan Bank Mandiri, seperti ATM, internet banking, dan SMS banking,” kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa diperoleh di situs www.snmptn.ac.id atau melalui akun twitter: @snmptn2011 atau Panitia Pelaksana SNMPTN 2011 di Gedung Rektorat IPB lantai 2 Kampus IPB Dermaga, Bogor, Jawa Barat. Bisa juga melalui call center 08041-450-450 dan e-mail: panitia@snmptn.ac.id. (LUK)

Jadwal Lengkap UN 2011

Penulis : Luki Aulia | Editor : Latief
Senin, 17 Januari 2011 | 20:54 WIB

HERU SRI KUMORO/KOMPAS
Ilustrasi: UN untuk SMA/MK, SMALB, dan SMK dilaksanakan 18-21 April 2011, UN untuk SMP/MTs dan SMPLB: 25-28 April 2011, dan UN untuk SD/MI dan SDLB: 10-12 Mei 2011.

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah telah mengimbau agar dinas-dinas pendidikan di berbagai daerah segera mengumumkan dan melakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan ujian nasional ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Berikut adalah jadwal pelaksanaan UN yang akan disosialisasikan:
Jenjang Sekolah Menengah Atas
  • UN untuk SMA/MK, SMALB, dan SMK: 18-21 April 2011
  • UN Susulan SMA/MK, SMALB, dan SMK: 25-28 April 2011
  • Pengumuman kelulusan paling lambat 16 Mei 2011
  • Ujian Praktik Kejuruan untuk SMK: Paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan UN. Pengumuman kelulusan paling lambat 5 Juni 2011
Jenjang Sekolah Menengah Pertama
  • UN untuk SMP/MTs dan SMPLB: 25-28 April 2011
  • UN Susulan SMP/MTs dan SMPLB: 3-6 Mei 2011
Jenjang Sekolah Dasar
  • UN untuk SD/MI dan SDLB: 10-12 Mei 2011
  • UN Susulan SD/MI dan SDLB: 18-20 Mei 2011
  • Pengumuman kelulusan paling lambat minggu ketiga bulan Juni 2011

Friday, January 14, 2011

SIMAK UI Juga Dilaksanakan Usai SNMPTN

Chazizah Gusnita - detikNews

Jakarta - Pendaftaran Seleksi Masuk (SIMAK) UI untuk program pascasarjana telah dibuka. Sedangkan untuk program sarjana akan dilaksanakan setelah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sesuai Permendiknas No 34/2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana.

"SIMAK UI itu kan dari D3 sampai S3. Tapi yang paling menyorot perhatian yang S1. Nah kita yang dibuka sekarang itu baru pascasarjananya. Untuk S1 nya nanti akan digelar setelah ujian nasional SNMPTN," ujar Sekretaris Rektor UI Devie Rahmawati saat dihubungi detikcom, Jumat (14/1/2011).

Devie mengatakan, SIMAK UI berbeda dengan jalur mandiri. Biaya pendidikan SIMAK UI sama dengan biaya mahasiswa yang lolos SNMPTN. Biaya masing-masing mahasiswa berbeda sesuai kemampuan ekonominya.

"Jadi nggak seperti kalau jalur mandiri itu dibilang biayanya lebih besar dari ujian nasional. Oh nggak. UI itu satu-satunya universitas yang memberikan biaya sesuai kemampuan siswanya. Lengkapnya ada di situs kita," ujarnya.

Menurut Devie, ada banyak cara untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri. Mahasiswa bisa ikut ujian nasional yang terdiri ujian undangan atau biasa dikenal dengan PMDK (penelusuran minat dan kemampuan) dan ujian tertulis yakni SNMPTN. Selain itu, ada ujian mandiri dari masing-masing universitas. Kemudian ada ujian undangan lagi yang diselenggarakan dari masing-masing universitas.

"Tahun ini pintu masuk untuk ke PTN itu banyak. Ada ujian nasional, ujian mandiri kalau di kita lebih dikenal dengan SIMAK UI dan ada ujian undangan dari masing-masing universitas," jelasnya.

UI sendiri, lanjut Devie, juga membuka ujian bagi pelajar yang berprestasi di bidang tertentu seperti olahraga, seni, keilmuan. "Jadi misalnya dia sudah punya prestasi di bidang tertentu bisa masuk UI juga. Kita ada ujiannya," ungkapnya.

Seleksi penerimaan mahasiswa di UI untuk SNMPTN sesuai dengan aturan pemerintah yakni sebesar 60 persen. Sisanya 40 persen penerimaan melalui jalur lainnya.

"Kita ini menurut aturan pemerintah 60 persen melalui seleksi nasional. Sisanya ada ujian undangan dan SIMAK UI," tandasnya.

Dalam situs UI disebutkan aneka cara untuk masuk UI yaitu lewat program PPKB  (Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar) atau PMDK; UMB (Ujian Masuk Bersama) adalah seleksi ujian masuk yang diselenggarakan oleh Perhimpunan SPMB Nusantara; SNMTN,  SNMPTN, Kelas Internasional,  Program Kerja Sama Daerah dan Industri (KSDI), Program Olimpiade Sains dan Program Atlet Berprestasi.

Permendiknas No 34/2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana dirilis pada November 2010. Peraturan ini mewajibkan SMNPTN menerima minimal 60 persen mahasiswa baru, sedangkan sebelumnya tidak ada pengaturan kuota. Akibatnya banyak PTN yang menerima mahasiswa lewat SMNPTN hingga 5 persen, sisanya lewat jalur yang lebih mahal. Permendiknas juga mengatur ujian mandiri dilakukan setelah SMNPTN, sebelumnya ujian mandiri boleh dilakukan sebelum seleksi nasional tersebut. SMNPTN digelar pada Mei dan Juni nanti.

(gus/nrl)

Anggota DPR: PTN Harus Utamakan Kualitas, Bukan Kemampuan Finansial

Nala Edwin - detikNews

Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Rohmani, meminta perguruan tinggi negeri negeri (PTN) yang akan melakukan penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri untuk memperhatikan mutu calon mahasiswa baru.

Ia mengingatkan  jangan sampai calon mahasiswa yang masuk perguruan tinggi negeri tidak memenuhi kualifikasi sebagai calon mahasiswa di fakultas tertentu. Bila ini yang terjadi maka membangun perguruan tinggi kelas dunia akan sulit dicapai.

Rohmani menuturkan, berdasarkan PP Nomor 34 Tahun 2010 Tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru,  pemerintah memberikan kuota  40 persen untuk seleksi penerimaan calon mahasiswa baru yang diserahkan kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN)  untuk mengelolanya secara otonom atau yang disebut dengan jalur mandiri.

"Saya berharap seleksi mandiri ini tetap memperhatikan kualitas atau kualifikasi calon mahasiswa. Acuan utamanya harus kualitas atau memenuhi kualifikasi untuk menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tertentu bukan karena kemampuan finansialnya.  Hal ini sejalan dengan tujuan kita untuk membangun world class university,” kata Rohmani secara tertulis, Jumat (13/1/2011).

Anggota Komisi X DPR RI itu mendorong  agar PTN  harus secepatnya menjadi world class university. Hal ini harus dimulai dari proses rekrutmen calon mahasiswa baru. Mahasiswa menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan kemajuan sebuah perguruan tinggi.

Oleh karena itu,  Rohmani meminta Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) agar memantau langsung proses seleksi mahasiswa baru jalur mandiri di  PTN.

"Pemerintah harus memantau langsung hal ini. Pastikan proses seleksinya tetap mengedepankan aspek kualitas seorang calon mahasiswa, apalagi dalam Pasal 6 ayat 2, PP 34 tahun 2010 juga telah menegaskan bahwa penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri termasuk mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan finansial dan yang  orang tua atau pihak yang membiayai tidak mampu secara ekonomi.” ujar Rohmani.

Rohmani mengkhawatirkan bila tidak diawasi, mekanisme pasar akan berlaku dalam proses seleksi jalur mandiri ini. “Jangan sampai mekanisme pasar berlaku. Siapa yang kuat finansialnya maka ia yang diterima. Sebaliknya, yang memiliki kualifikasi tetapi finansialnya lemah tidak diterima,” tegas anggota DPR  asal Brebes ini.

Untuk menghindari hal tersebut perlu ada kontrol dari pemerintah dan komponen masyarakat lainnya. Hal ini agar pendidikan kita  tetap berada pada porosnya, yakni mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berwawasan kebangsaan.

Pemerintah mensyaratkan PTN untuk menerima mahasiswa baru lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak 60%. PTN yang tak penuhi kuota ini akan ditegur.

Sementara itu, mulai tahun ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) menghapus penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri. Seluruh calon mahasiswa akan disaring melalui SNMPTN. ITB tidak ingin terkesan menjual kursi dengan menerapkan jalur mandiri yang ongkosnya memang cukup mahal.

(nrl/vta)