Bidang Peningkatan Kualitas Akademik

Bidang Peningkatan Kualitas Akademik


SMAN 93

Monday, November 29, 2010

Serba-serbi Ujian Sekolah (US) vs Ujian Nasional (UN)

Setelah melihat beberapa kali penyelenggaraan UN ternyata ditemukan fenomena menarik dalam hal nilai rata-rata US.


Ternyata di sekolah yang baik biasanya nilai US lebih rendah daripada UN, tetapi untuk sekolah yang kurang baik, nilai US para siswanya lebih tinggi dari UN.

Kondisi ini membuktikan masalah objektivitas penilaian yang dilakukan pada masing-masing sekolah menjadi penting.

Thursday, November 11, 2010

Tugas utama guru adalah menginspirasi muridnya

Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Dr Sonny Keraf mengatakan bahwa dalam dunia pendidikan, tugas guru bukan semata mengajari, melainkan juga menginspirasi. "Tapi guru yang mampu memberi arahan pendidikan bagi pembangunan berkelanjutan," tandas Sonny.

Lendo Novo, penggagas sekolah alam di Indonesia, punya pendapat sedikit berbeda. Dia mengatakan, guru tidak bekerja laiknya seorang tukang, tetapi bak seniman. "Guru seperti ini tidak sekadar berusaha mencetak murid-murid naik kelas dengan standar angka-angka tertentu, namun ia mampu membekali murid-muridnya dengan inspirasi yang tak penah mati," ujar Lendo.

"Bahkan, jika sang murid terpaksa tak mampu melanjutkan sekolah atau gagal memenuhi standar nilai yang ditetapkan, inspirasi itu tetap hidup dalam diri si murid," lanjutnya.

Tuesday, November 9, 2010

Untuk mencapai hasil akademis yang paling optimal maka diakui input siswa yg baik memang penting, tetapi masih ada 2 faktor lain yg sama pentingnya yaitu: faktor dukungan orang tua murid dan faktor kepala sekolah dalam mengelola lembaga pendidikan.

Hari ini menyempatkan diri bertemu dengan pak Ocim kepala sekolah SMAN 93. Ada banyak yg dibicarakan terutama dalam hal peningkatan output nilai akademis siswa terutama untuk kelas XII yang sebentar lagi akan menghadapi UN.

Bahwa yang menentukan prestasi akademis selain dari siswa nya sendiri, maka partisipasi aktif orang tua murid juga sama pentingnya. Begitu juga halnya prasarana pendidikan di SMAN 93, serta peran kepala sekolah dalam mengelola fasilitas yg dimiliki dan memanage para guru.

Jadi 3 hal utama diatas perlu diperhatikan dan jika memungkinkan dibuat pengukuran sehingga akan memudahkan perbaikan sebelum masalah nya menjadi lebih parah dan sulit diperbaiki.

Dalam hal kesiswaan perlu ada evaluasi nilai akademis secara periodik, kemudian pemetaan siswa berdasarkan nilai tsb kemudian jika terjadi masalah dapat segera dicari metoda belajar yang paling tepat untuk mengatasi masalah tsb.

Untuk prasarana akademis juga perlu diperhatikan sehingga peralatan DMR (Digital Markup Reader) dapat membaca LJK dengan baik dan bilamana perlu dilakukan kalibrasi dan service berkala. Sementara prestasi kepala sekolah dalam mengelola sekolah dapat diukur secara kualitatif dari bagaimana para guru mengajar didalam kelas. Murid-murid yg mempunyai semangat belajar serta antusias belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pengelolaan sekolah.

Partisipasi orang tua murid dapat diwujudkan dalam banyak hal terutama dalam memberikan support pada program sekolah. Komite sekolah juga bisa digunakan sebagai wadah dimana komite sekolah dapat memberikan usulan kepada pihak sekolah mengenai prioritas program pendidikan yg berimbang antara program yg berhubungan dengan peningkatan kualitas akademis dan kesejahtraan para guru.